Google Search Box

Loading

Kamis, 06 Januari 2011

Sampah......


SAMPAH
Bag 1
Oleh: Ayu Permata Sari

            Sampah, siapapun pasti mengetahuinya.Ketika masih dibutuhkan,barang sangat dijaga dan diperlakukan dengan baik.Namun,ketika tidak terpakai,barang dibuang begitu saja tanpa dipedulikan.Padahal,tidak semua sampah adalah musuh yang harus dimusmakan .Melalui pengelolaan secara terpadu,sebagian besar sampah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kawan.

            Sampah adalah material sisa yang tidak diiginkan setelah berakhirnya suatu proses.Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia.Di dalam proses-proses alam tidak dikenal adanya sampah,yang ada hanyalah produk-produk tidak bergerak.Sampah bagi setiap orang memang memiliki pengertian relatif berbeda dan subjektif.Sampah bagi kalangan tertentu bisa saja menjadi harta berharga.Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang memiliki standar hidup dan kebutuhan tidak sama.

            Sampah atau waste (Inggris) memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan.Namun pada prinsipnya,sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau bibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi,yaitu padat,cair,dan gas.

            Jika diurai lebih rinci,sampah dibagi sebagai berikut:

1.Human Erekta

            Human erekta merupakan istilah bagi bahan buagan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan.Tinja (faeces) dan air seni (urine) adalah hasilnya.Sampah manusia ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

2.Sewage

            Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik termasuk dalam sewage.Limbah cair rumah tangga umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan,seperti sisa air mandi,bekas cucian,dan limbah dapur.Sementara itu,limbah pabrik perlu di olah secara khusus sebelum dilepas ke alam bebas agar lebih aman.Namun,tidak jarang limbah berbahaya ini di salurkan ke sungai atau laut tanpa penyaringan.

3.Refuse

            Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasik sampingan kegiatan rumah tangga.Refuse inilah yang popuker disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari-hari.Sampah ini di bagi menjadi garbage (sampah lapuk) dan rubbish (sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk).Sampah lapuk ialah sampah sisa-sisa pengolahan rumah tangga (limbah rumah tangga) atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan,seperti sayur manyur.Sementara itu sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak lapuk sama sekali,seperti mika,kaca,dan plastik.


4.Industrial Waste

            Industrial waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan-bahan buangan dari sisa-sisa proses industri.

            Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan.Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah.Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul.Bau tidak sedap,lalat beterbangan,dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata.Tidak cuma itu,peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat.    

            Pada musim hujan,sampah terlantar ini dapat menjadi momok paling menakutkan.Tumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik bisa menyumbat saluran drainase.Pembuangan sampah di sembarang tempat,terutama sungai,akan menghambat laju air hujan di permukaan sehinga aliran hanya terfokus pada satu titik saja.Ketika curah hujan tinggi,kondisi semacam ini bisa mengakibatkan banjir.Bahkan,Jakarta sebagai ibu kota negarapun tidak pernah lepas dari kondisi tersebut.Hampir setiap tahun kota impian para pendatang ini dikunjungi banjir. 

            Sampah memang bukan perkara mudah.Tidak hanya di perkotaan padat penduduk,pedesaan, atau lokasi lainpun tidak terlepas dari persoalan ini.Sumber permasalahan sampah selalu hadir,baik di tempat pembuangan sementara (TPS),tempat pembuangan akhir (TPA), maupun saat pendistribusiannya.
            Berikut beberapa faktor penyebab penumpukan sampah :
1. Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung TPA sehingga melebihi kapasitasnya.
2. Lahan TPA semakin menyempit akibat tergusur untuk penggunaan lain.
3. Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk mengangkut sampah kurang efektif.
4. Fasilitas pengangkutan sampah terbatas dan tidakmampu mengangkut sampah.Sisa sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah.
5. Teknologi pengolahan sampah tidak optimal  sehingga lambat membusuk.
6. Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera dikeluarkan dari tempat penampungan sehingga semakin menggunung.
7. Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah.Masyarakat sering membuang sampah disembarang tempat sebagai jalan pintas.
8. Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah serta produknya.
9. Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara tepat.
10.Manajemen sampah tidak efektif.Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman,terutama bagi masyarakat sekitar.

            Dengan makin banyak dan beragamnya sampah,tentu saja diperlukan pola pengolahan sampah terpadu (integrated solid waste) yang efektif tanpa mengandalkan pihak lain untuk menanggulangi masalah yang telah sewajarnya menjadi tanggung jawab masing-masing dan perlunya kerja sama semua pihak berdasarkan proporsi tanggung jawab,peran,dan kemampuan yang telah disepakati.                                       
Image generated by TextSpace.net, hosted on ImageShack.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Page Navigation Widget

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF