Limbah cair merupakan hasil buangan dari kegiatan industri yang belum termanfaatkan. Biasanya, Limbah cair industri dibuang diperairan sekitar pabrik, karena itulah kebanyakan lokasi industri selalu berdekatan dengan perairan. Limbah cair yang dihasilkan dapat memberikan dampak negative terhadap lingkungan jika tidak tertangani dengan baik. Hal ini dikarenakan limbah mengandung sejulah polutan yang memberikan ketidak seimbangan ekosistem perairan.
Limbah cair industri pangan mengandung sejumlah bahan organik yang terdiri dari : karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan sebaga bahan pembersih dan bahan tambahan pengolahan. Kandungan organik merupakan bahan makanan bagi mikroorganisme sehingga mikroorganisme dapat berkembang lebih banyak dan mereduksi oksigen yang terlarut dalam air. Berkuranya kandungan oksigen dalam air dapat menimbulkan bau busuk dan warna air menjadi kehitaman.Untuk itu, perlu adanya penangan limbah industri pangan sebagai usaha menghindarkan terjadinya polusi air.
Salah satu penangan limbah yang sering dipakai oleh industri pangan adalag sistem Kolam dan lagun. Hal ini dikarenakan sistem ini dianggap lebi sederhana dari sistem yang ada. Sistem kolam dan lagun dapat digolongankan dalam kolam fakultatif, aerobik, anaerobik, dan lagun aerasi.
1. Kolam fakultatif adalah kolam yang paling umum digunakan. Pada kola mini terjadi proses aerobik pada lapisan atas dan anaerobik pada lapisan bawah terutama pada padatan yang tersendap. Kolam ini juga sering disebut kolam oksidasi atau lagun stabilitasi limbah. Muatan limbah dalam kolah ini dibawah 50 lb/BOD/acre(0,4646 ha)/hari dan BOD 20-40 mg/L.
2. Kolam Aerobik terjadi proses pemecahan bahan organic melalui oksidasi aerobik dengan oksigen diperoleh dari pengadukan (aerasi) dan fotosintersis. Oksigen dimasukkan dengan sirkulasi ulang cairan, angin, atau pengadukan mekanik dan dengan fotosintesis. Standar muatan kolam ini dibawah 100-200 lb/BOD/acre/hari dengan kandungan BOD 10-20 mg/L jika sel ganggang dihilangkan.
3. Kolam anarebok adalam kolam yang terdapat sistem dimana konsentrasi limbah oragnik yang diterapkan perunit area cukup untuk menghasilkan pemecahan oksigen terlarut secara sempurna dengan membatasi fotosintesis , dengan kebutuhan oksigen bakteri yang tinggi, atau kedua-duanya. Kolam ini umumnya lebih dalam, mempunyai nisbah luas permukaanterhadap volume yang kecil. Kolam ini memiliki muatan sekitar 400 lb/BOD/acre/hari.
4. Lagun Aerasi merupakan unit penanganan biologic dimana kebutuhan oksigen dipenuhi dengan peralatan aerasi mekanik. Suplai oksigen secara kontinyu mendukung lagun aerasi untuk menangani air limbah per unit volume per hari. Lagun umumnya, beroperasi tanpa daur ulang padatan dan dapat mencapai penghilangan 50-90 % BOD tergantung muatan yang diberikan, mutu efluen yang dibutuhkan dan apakah padatan dalam efluen dihilangkan sebelum pengeluaran
Sumber.
Jenie, Betty Sri laksmi dan Rahayu, Winiati Pudji. 1990. Penanganan Limbah Industri Pangan. Bogor : Kanisius.
teh : hente ngartos, jelaskn lbh dlm atuch....
BalasHapus